Masih bisa dihitung masyarakat yang sukses dengan hasil kerja
kerasnya sendiri, atau bahkan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Cara mudah
tersebut terkadang tidak kita ketahui, padahal ada dalam diri kita masing-masing
yang berpotensi untuk mencapai ke jalan
kesuksesan. Bersungguh-sungguh dalam berusaha tidak akan ada ruginya bila
diterapkan sejak dini, atau mulai saat ini.
Salah satu kemampuan yang seharusnya dikuasai oleh
seorang mahasiswa Komunikasi yaitu kemampuan menyampaikan pesan melalui media
visual. Terlihat mudah, tapi tanpa ada latihan dan belajar yang terus-menerus
kemampuan tersebut akan sulit dimiliki oleh seseorang. Mas Muhammad Wildan Mubarok
contoh mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini
memiliki kesungguhan yang cukup tinggi dalam memperdalam ilmunya dibidang media
visual.
Mahasiswa yang sering disapa Wildan ini sudah mulai
tertarik dengan dunia visual atau desain grafis sejak sebelum masuk kuliah.
Ketertarikannya pada dunia visual berawal dari sering melihat pamflet-pamflet
konser musik yang menarik dan kreatif. “Pamflet acara musik kaya akan bentuk,
warna, dan ide yang kreatif. Hal-hal tersebut
yang membuat saya penasaran melihat tutorial cara mendesain di internet” tuturnya.
Hal tesebut yang melatar belakangi ia memilih jurusan Jurnalistik, karena bagi dirinya yang paling menarik dalam Jurnalistik
adalah dunia visual yang berhubungan dengan orang-orang dibalik layar demi keberhasilan
untuk membuat sebuah program
di media media massa seperti televisi dan membuat program tersebut berhasil.
Dalam
membuat desain grafis, Wildan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop dan
Vegas Movie. Photoshop digunakan untuk membuat desain non gerak, dan Vegas
Movie untuk mengedit video atau gambar yang bergerak. Tidak ingin kalah dengan yang
ia pun pernah aktif
beroganisasi, seperti menjadi salah satu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
(BEM-F) periode 2014-2015, Ketua Himpunan Mahasiswa Komunikasi
(HIMAKOM) periode 2015/2016,
anggota Desain Grafis Unida (DGD), dan menjadi Ketua SARUNG (Komunitas Sabu
Ngariung).
Pengalaman
dalam berorganisasi salah satunya dalam komunitas SARUNG yang terbentuk secara
spontan oleh beberapa mahasiswa yang mewakili setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Djuanda
kesulitan mencari wadah untuk mengekspresikan diri, seperti menyalurkan bakat
seni musik dan seni budaya akhirnya dibentuklah komunitas SARUNG (Sabtu
Nimbrung). Dalam kegiatan tersebut setiap hari Sabtu anggotanya berkumpul untuk
saling menghibur dan berdiskusi.
Prestasi
yang pernah diraih yaitu juara 1 lomba desain grafis branding kampus dan cipta
lagu yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Cipta lagu yang
dibuat bertujuan untuk memotivasi orang lain agar menjauhi narkoba, dan
branding kampus yaitu membuat desain banner yang berisikan ajakan untuk
bersama-sama menjauhi narkoba. Selain itu ia juga pernah mengikuti lomba desain poster dan video
dokumenter yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiwa UNIDA (BEM UNIDA) dan
berhasil meraih peringkat kedua.
“Suka
dukanya dalam mendesain, apabila dijadikan sebuah pekerjaan, maka kita akan
berhadapan dengan orang lain yang memiliki pendapat yang berbeda-beda,
permintaan desain harus sesuai dengan keinginan pelanggan.”Ujarnya. Selain itu,
ia mengutarakan bahwa duka yang pernah dialami adalah ketika ditipu orang lain,
hak cipta karya diakui orang lain, tidak adanya apresiasi dan tidak medapat
dukungan dari orang tua.
Wildan
pun berprinsip bahwa pekerjaan itu adalah hobi yang dibayar, karena hobi yang
dibayar itu lebih menghasilkan dibandingkan dengan pekerjaan karena terpaksa.
Uang dari hasil berkarya tersebut adalah nilai plus dari hasil karya yang
dibuat.
“Jangan
pengen instan dalam mengerjakan segala sesuatu, contohnya dalam hal desain. Ketika
kalian menyukai sesuatu, kalian pasti akan banyak berkorban. Sukai bidang
tersebut, pelajari secara mendalam, harus punya karakter dan warna sendiri yang
bisa menjadi ciri khas karya hasil kita.”Ucapnya. (SPN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar